Apa bedanya Sumanto (si Pemakan Bangkai Manusia) sama Ryan (Veri Idham) si Penjagal dari Jombang ???? jawabannya bisa bermacam macam, tapi kesamaan dari mereka berdua adalah mereka melakukan hal hal yang tidak wajar bahkan sangat merugikan kehidupan, terlepas dari itu semua kali ini aku lebih tertarik untuk membicarakan Sumanto dan menilik kehidupannya sekarang dari pada si Ryan yang memang sekarang masih jadi headline news di surat kabar maupun televisi. terlepas dari itu semua ada pengalaman menarik bagi diriku waktu aku baru merantau di daerah karawang, setiap kali aku di tanya Aslinya mana ? sama temen - temenku, aku sedikit malu karena waktu itu lagi rame - ramenya berita tentang sumanto, walaupun akhirnya aku menjawab dengan jujur asliku dari Purbalingga. temen - temenku langsung menyahut OOO temennya SUMANTO ya.... wah kacau nih klo semua orang bilang gitu, dalam hatiku..... jangan jangan orang jadi takut temenan sama aku apalagi cewek yang mau deketin aku ya..... Gara - gara SUMANTO neh pikirku.. hahahahhaah ah itu mah imposible kali ya.... tak luput juga pada saat aku memperpanjang SIM di Polres Karawang, pas di panggil buat di photo dengan suara yang sangat jelas Sapto Agus Setiono dari Purbalingga, sontak semua orang yang bikin SIM dan polisi ikut jahil dengan suara yang lirih Wah temennya Sumanto Neh. sialan pikiriku
tapi ada sisi menarik dengan adanya kasus sumanto yaitu
Gara-gara melihat rumah Sumanto yang sangat mengenaskan, hati Bupati Purbalingga tergerak. Saya perintahkan staf untuk mendata rumah-rumah seperti itu. Ternyata jumlahnya sangat banyak. Akhirnya secara bertahap rumah-rumah itu kami perbaiki lewat PSPR-Gakin. Jadi secara tak langsung Sumanto memang berjasa dalam perbaikan rumah keluarga miskin itu,'' kata Bupati Triyono, ketika menyosialisasikan program.
heheh ternyata sumanto membuat Purbalingga semakin terkenal, dan semakin terkenal. semoga masyarakat purbalingga tidak melupakan jasa sumanto yang satu ini disamping memang sumanto pada saat itu telah melakukan kekhilafan, tapi ada banyak hikmah yang di dapat dari dia.
berikut beberapa berita keadaan sumanto sekarang yang di ambil dari website pemerintah purbalingga.
PURBALINGGA. (Suara Merdeka). Sejak keluar dari penjara saat Lebaran lalu hingga sekarang, sudah puluhan orang mendaftar menjadi manajer Sumanto. Mereka datang satu per satu menemui Supono Mustajab, Pimpinan Wisma Rehabilitasi Sosial, Mental, dan Korban Narkoba di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, yang mengobati Sumanto.
"Puluhan orang ketemu saya minta diizinkan menjadi manajer Sumanto. Jadi kalau ada pihak-pihak yang mau memanfaatkan Sumanto harus lewat mereka. Permintaan itu langsung saya tolak karena memang saya mengobati dan mendampingi Sumanto niatnya ibadah, bukan karena uang," kata Supono, kemarin.
Orang-orang yang berniat jadi manajer itu mengaku datang dari Purbalingga, Purwokerto, dan beberapa kota besar. Mereka menyatakan siap menjadikan Sumanto dan Supono orang kaya asal menyerahkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan penampilannya di depan publik kepada mereka. Namun keinginan itu kandas karena Supono menolaknya.
"Saya bilang kepada mereka, saya apa adanya saja. Karena tujuan saya bukan mencari uang. Sumanto juga tidak begitu peduli dia dapat uang berapa. Saya tidak ingin ada orang lain memanfaatkan Sumanto untuk memperkaya dirinya sendiri," tegasnya.
Lebih jauh Supono menjelaskan, dia saat ini sedang melatih Sumanto menjadi seorang dai. Untuk itu dia menyiapkan teks sederhana yang harus dihafalkan warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon tersebut. Teks itu hanya terdiri atas beberapa kalimat sehingga diharapkan cepat hafal dan tidak keliru saat bicara di depan orang banyak.
Hafalan itu antara lain berbunyi, "Saya mohon maaf sebesar-besarnya karena saya telah berbuat tidak benar. Sumanto dahulu tidak sama dengan Sumanto sekarang. Dahulu saya tidak tahu soal batal haram, sekarang saya tahu. Dahulu saya makan bangkai. Sekarang saya tahu makan bangkai itu haram. Saya tidak akan mengulangi."
Setelah sekitar setengah bulan mendampingi, Supono menjadi tahu ada beberapa kebiasaan Sumanto yang belum berubah. Dia suka menyisakan sedikit makannya dan disimpan di tempat tersembunyi. Dia juga menyimpan beberapa bekas tusuk satai di bawah kasur. Rupanya Sumanto masih melakukan kepercayaannya yang dahulu.
Selengkapnya...